Faktanews.id - Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Islam (KAHMI) Jawa Barat melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) Beasiswa Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) secara virtual melalui Zoom Meeting, pada Jumat (27/8/2021). UICI dipastikan mampu mengakselarasi pendidikan digital secara masif di tengah situasi Covid-19 sehingga mendapat dukungan dari berbagai pihak.
KAHMI Jawa Barat menyambut baik dengan hadirnya UICI sebagai kampus digital yang mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun. Kahmi Jabar menilai, kehadiran UICI merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia, karena platformnya yang berorientasi pada kebutuhan masa depan.
"UICI adalah kampus masa depan yang bisa mengakomodir kebutuhan pengembangan SDM lewat pendidikan tinggi dan secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan generasi Z," kata Koordinator Presidium (Korpres) Majelis Wilayah (MW) KAHMI Jabar, dr. Asad, Sp.THT-KL dalam sambutannya.
Dirinya mengaku optimis bahwa, para mahasiswa lulusan UICI nantinya akan memiliki pandangan atau mindset yang sangat komprehensif, pengetahuan dan kompetensi yang mumpuni.
Selain itu, tambah dia, UICI akan melahirkan SDM unggul yang bisa mendorong dan mengakselerasi bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia, yaitu terwujudnya masyarakat adil makmur melalui kegiatan pengembangan SDM, melalui pendidikan tinggi.
Sebagai keluarga besar HMI, pihaknya akan mendorong dengan mengirim mahasiswa untuk mendaftarkan diri belajar, baik dari keluarga jejaring, dan anak-anak masyarakat baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Ini sangat membantu bagi anak-anak putus sekolah yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, karena cukup 5 menit melakukan akses pendaftaran," ungkap Korpres KAHMI Jabar.
Selain dr. Asad, dalam Rakor ini menghadirkan Rektor UICI, Prof Laode M. Kamaluddin, Presidium MN KAHMI Viva Yoga Mauladi, dan Sekretaris Umum KAHMI Jabar Dr. Fahrus Zaman Fadhly MP.d sebagai Moderator. Tampak para pengurus MW KAHMI Jabar dan jajaran rektorat UICI juga mengikuti kegiatan ini.
Untuk dikethui, UICI hadir mengusung konsep perguruan tinggi digital yang didirikan oleh Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan telah mendapat izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tanggal 30 Desember 2020.
Rektor UICI, Prof Laode M. Kamaluddin menjelaskan, UICI menciptakan platform baru di dunia pendidikan yaitu Digital Integrated Learning System (DILS) yang mengintegrasikan teknologi Digital Simulator Teaching Learning System (DSTLS), Virtual Reality (VR), dan Aughmented Reality (AR).
"Dengan teknologi ini, mahasiswa bisa belajar dari mana saja, kapan saja, dan dengan sarana apaa saja," kata Rektor UICI menambahkan.
Lely Pelitasari, Wakil Rektor UICI memaparkan, terdapat 4 (empat) program studi UICI yaitu Bisnis Digital, Sains Data, Komunikasi Digital, dan Informatika. Adapun penerimaan mahasiswa baru UICI tahun 2021 ini bisa melalui jalur Reguler, jalur utusan Anggota Parlemen, jalur Koperasi Demi Umat (KDU), dan jalur utusan pengurus MW dan MD KAHMI.
Dia menbahkan, manfaat MW dan MD KAHMI mengirim calon mahasiswa ini yaitu bisa menjadi program unggulan MW/MD KAHMI yang dapat divaluasi dalam berbagai kegiatan bersama pihak ketiga, menjadi sumber talent pool, dan nama MW/MD akan dicantumkan dalam menu jalur utusan pada website UICI. (RTH)