Faktanews.id - Akses listrik merupakan prasyarat untuk terwujudnya pembangunan sosial ekonomi. Ketersediaan listrik yang cukup membuka peluang masyarakat melakukan kegiatan produktif dan bekerja lebih efektif, sehingga dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sosial ditengah pandemi ini.
Kemajuan ekonomi dan sosial yang terjadi juga akan mendorong permintaan atas akses listrik yang semakin berkualitas. Penerangan yang cukup di malam hari memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar, membaca buku dan mengerjakan tugas sekolah. Masyarakat dapat mengakses informasi melalui televisi atau mengakses internet. Pemerintah juga dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik dengan adanya dukungan ketersediaan listrik.
Agenda Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Gorontalo salah satunya untuk memberikan sambutan pada peresmian PLTU Anggrek 2X25 MW. Menteri menyambut baik wujud komitmen PT PLN (Persero) dan juga pemerintah daerah dalam menyediakan tenaga listrik kepada konsumen termasuk mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya sangat menyambut baik acara ini sebagai wujud komitmen PT PLN (Persero) dan juga pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga listrik kepada konsumen termasuk mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakat, penciptaan nilai tambah dan daya saing industry,” ucap Menteri dalam kata sambutannya.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi dalam RPJMN 2020-2024 yang diarahkan untuk memperkuat peran Sulawesi antara lain sebagai lumbung pangan nasional dan pengembangan ekonomi berbasis maritim.
Butuh proses panjang dalam menyelesaikan PLTU Anggrek ini, mulai dari tahun 2007 sampai dengan 2020, hampir 13 tahun. Tentunya penyelesaian ini tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan kuat dari pemerintah daerah.
Sebelumnya di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar gas berkapasitas 100MW yang terletak di Kabupaten Pohuwato. Tambahan kapasitas 50MW dari PLTU Anggrek diharapkan dapat membantu mengurangi kendala pasokan listrik di wilayah tersebut.
“Beroperasinya sebuah pembangkit hanyalah awal dari tahapan capaian (milestone) pembangunan ketenagalistrikan. Pekerjaan rumah selanjutnya adalah memastikan bahwa tenaga listrik dapat sampai ke konsumen dalam jumlah yang cukup dan kapasitas yang andal,” ungkap Menteri.
Menteri berharap dengan adanya PLTU ini nantinya dapat menumbuhkan kegiatan industri dan dapat menyejahterakan masyarakat di Provinsi Gorontalo.
“Saya juga mengharapkan tumbuhnya kegiatan industri bernilai tambah di Gorontalo. Sehingga PLTU Anggrek berkapasitas 2x25 MW dapat memajukan kesejahteraan masyarakat dan dimanfaatkan oleh aktivitas industri di Provinsi Gorontalo dalam mendorong bangkitnya perekonomian nasional yang saat ini terimbas oleh pandemi Covid-19,” harap Menteri. (FIK)
Komentar Anda