Faktanews.id - Puluhan orang akan menggeruduk kantor Kementerian BUMN, Rabu (4/2/2020) lusa. Massa mengatasnamakan Ikatan Muda Aktivis Nasional Indonesia (IMANI). Aksi demonstrasi ini terkait adanya dugaan tidak transparannya PT. Pertamina dalam membelanjakan anggaran dana CSR. Aksi demonstrasi massa nanti adalah yang kedua kalinya.
Koordinator lapangan IMANI, Yogi, mengatakan Pertamina sebagai anak perusahaan BUMN mestinya transparan dan tidak perlu menutup-nutupi belanja anggaran.
"Pertamina, badan usaha milik negara juga telah melaporkan kondisi keuangannya. Untung rugi dan termasuk benlanja CSR. Sebagai BUMN yg besar dan basah, tentu rentan menjadi lahan cawe2 oleh semua pihak," ujar Yogi, Selasa (2//3/2020).
Menurut Yogi, Pertamina telah menggelontorkan anggaran dana CSR tahun 2018 sebesar Rp 265.371.258.000,- kepada 60.338 jumlah penerima UMKM se Indonesia. Hal itu, kata Yogi, berdasarkan laporan tahun 2018 silam. IMANI, kata Yogi, meminta Pertamina transparan siapa saja pihak-pihak yang menerima CSR tersebut.
"Satu jumlah yang melebih jumlah kecamatan dan desa kelurahan se indonesia. Yang nota bene kami ingin tau nama-nama penerima tersebut. Karena jika dibiarkan abu-abu, salah urus CSR bisa berdampak bagi keuangan negara dan CSR BUMN-BUMN lainnya," katanya.
Yogi mengatakan ada empat tuntutan yang bakal disampaikan kepada Kementerian BUMN pada aksi demonstrasi mendatang.
Diantaranya adalah meminta BPK melakukan audit CSR Pertamina, mendesak Erick tohir untuk mengevaluasi dana CSR semua BUMN dan meminta Erick tohir segera melakukan investigasi terkait dana CSR Pertamina.